INDENTIFIKASI PELUANG/PROSPEK
Untuk mewujudkan Kota Cirebon sesuai dengan fungsinya yang diarahkan sebagai kota perdagangan dan jasa, kota pelabuhan, kota industri, dan kota budaya dan pariwisata, maka peluang/prospek Kota Cirebon dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Masih terdapatnya lahan yang kosong dan komersil yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perekonomian yang letaknya tersebar diseluruh wilayah Kota Cirebon seperti untuk kegiatan perdagangan dan jasa, perumahan wisata, industri, dan lain-lain.
Lahan pertanian yang masih luas dipinggiran Kota Cirebon yangdapat dimanfaatakan untuk kegiatan agro bisnis.
Sumber daya laut disepanjang pantai Kota Cirebon yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata laut, agro industri, dan sebagainya.
Adanya pelabuhan Cirebon dan Kejawanan / pelabuhan perikanan yang masih terbuka untuk kegiatan industri, perdagangan (ekspor, impor, antar daerah/pulau).
Jumlah penduduk yang cukup dapat dikembangkan dan dilatih agar apat ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan yang didukung oleh sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kejuruan.
Tersedianya infrastruktur atau sarana/prasarana penunjang kegiatan perekonomian seperti listrik, air, telekomunikasi, lembaga keuangan, jalan, dan lain-lain.
SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN
Untuk sektor-sektor unggulan yang mempunyai potensi dan peluang yang bisa dikembangkan oleh pengusaha / investor baik fasilitas (Penanaman Modal Asing/PMA) dan non fasilitas (Penanaman Modal Swasta Nasional/PMSN) adalah sebagai berikut :
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan;
Sektor Industri Non Migas;
Sektor Listrik, Gas dan Air Minum;
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran;
Pertanian, Peternakan dan Perikanan
TANAMAN PANGAN DAN AGROBISNIS
Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan, tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Produksi tanaman bahan makanan pada tahun 2003 mayoritas mengalami peningkatan. Produksi tanaman sayur-sayuran yang ada dikota Cirebon dari delapan komoditas, seluruhnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Produksi tanaman mangga yang menjadi primadona daerah kota Cirebon dan sekitarnya pada tahun 2003 mengalami penurunan jumlah produksi yang signifikan yaitu dari 1.197 ton pada tahun 2002 menjadi 861 ton pada tahun 2003
Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2001 - 2003
dalam Ton No Komoditi Produksi
2001 2002 2003
1 Padi 1708 2.098 2.119
2 Jagung 15 47 27
3 Ketela Pohon 217 202 244
4 Ketela Rambat 23 9 52
5 Kacang Tanah 31 17 9
6 Kacang Hijau - 2 -
Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon
Produksi Tanaman Sayur-sayuran tahun 2001 - 2003
dalam Ton No Komoditi Produksi
2001 2002 2003
1 Kacang Panjang 12 53 61
2 Cabe 29 15 87
3 Terung 5 11 75
4 Ketimun 22 62 144
4 Bayam 21 37 57
6 Kangkung 61 44 76
Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon
Produksi Tanaman Buah-buahan Tahunan tahun 2001 - 2003No Komoditi Produksi
2001 2002 2003
1 Mangga 783 1.197 861
2 Rambutan 4 3 11
3 Jeruk 5 1 1
4 Jambu 630 37 98
5 Sawo 1 1 64
6 Pepaya 179 82 21
7 Pisang 361 157 616
8 Belimbing 57 11 41
Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon
Industri Non Migas
Industri Non Migas adalah industri non migas, seperti peternakan, produksi daging, telur, susu dan jumlah ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH), data ini bersumber dari Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon.
Populasi ternak pada tahun 2003 yang tertinggi adalah ayam buras yaitu sebanyak 52.318 ekor, kemudian ayam pedaging 181.112 ekor, itik 6.336 ekor.
Pada tahun 2003 populasi unggas terbnyak di Kecamatan Harjamukti, untuk jenis unggas ayam buras mencapai 32.819 ekor kemudian Kecamatan Lemahwungkuk 10.736 ekor, Kecamatan Kesambi mencapai 4.712 ekor, Kecamatan Pekalipan mencapai 646 ekor dan 3.405 ekor berada di Kecamatan Kejaksan.
Produksi daging pada tahun 2003 mencapai 812.588 kg yang sebagian besar merupakan produksi daging ayam ras pedaging yaitu mencapai 416.556 kg , kemudian 132.042 ton daging jenis daging ayam buras dan 126.583 kg daging sapi segar.Selama tahun 2003 produksi telor yang dihasilkan berasal dari jenis unggas ayam buras, ayam ras dan itik masing-masing sebesar 699.444, 183.212, dan 306.543 butir. Sedangkan untuk sapi perah menghasilkan susu sebesar 17.699 liter susu segar murni.
Populasi Ternak Pada Tahun 2001 - 2003 satuan ekor No Komoditi Produksi
2001 2002 2003
1 Sapi Perah 5 5 7
2 Kerbau 19 20 21
3 Kambing 115 122 116
4 Domba 2.908 3.377 3.521
5 Ayam Buras 46.400 47.561 52.318
6 Ayam Ras :
- Pedaging 33.774 108.000 181.112
- Petelur 750 750 500
7 Itik 4.403 5.817 6.336
Sumber: Dinas Peternakan Kota Cirebon
Populasi Ternak Menurut Kecamatan Tahun 1999 - 2003No Kecamatan Ayam Buras Itik Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging
1 Harjamukti 32.819 1.256 300 69.900
2 Lemahwungkuk 10.736 2.600 - 47.841
3 Pekalipan 646 280 - 18.397
4 Kesambi 4.712 800 200 31.009
5 Kejaksan 3.405 1400 - 14.265
Jumlah : 2003 52.318 6.336 500 181.112
2002 47.561 5.817 750 108.000
2001 46.400 4.403 750 33.774
2000 80.554 9.900 - 18.000
1999 77.035 9.843 - -
Sumber: Dinas Peternakan Kota Cirebon
Populasi Ternak Besar dan Kecil Menurut Kecamatan Tahun 1999 - 2003No Kecamatan Ayam Buras Itik A. Ras Petelur A. Ras Pedaging
1 Harjamukti 4 9 1.279 60
2 Lemahwungkuk 3 4 940 30
3 Pekalipan - - 78 -
4 Kesambi - 6 971 17
5 Kejaksan - 2 253 9
Jumlah : 2003 7 21 3.521 116
2002 5 20 3.377 122
2001 4 14 5.890 1.091
2000 4 14 5.890 1.091
1999 9 43 5.214 1.017
Sumber: Dinas Peternakan Kota Cirebon
Listrik, Gas dan Air
LISTRIK
Data Kelistrikan yang disajikan merupakan data sekunder dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Cirebon. Banyaknya pelanggan pengguna listrik pada tahun 2003 sebanyak 63.248 pelanggan, yang tersebar pada golongan tarif sosial (s) 1.182 pelanggan, rumah tangga ® sebanyak 56.906 pelanggan, bisnis )b) 4.561 pelanggan, industri sebanyak 111 pelanggan, dan gedung pemerintah sebanyak 254 pelanggan.
Daya terpasang pada tahun 2003 ini sebesar 99.412.113 KVA.Daya terpasang terbesar pada golongan tarif rumah tangga sebesar 51.589.361 KVA, sedangkan daya terpasang terkecil terdapat pada penerangan jalan umum 1.116.815 KVA.
Banyaknya Pelanggan, Daya Terpasang KWH Terjual dan NilaiPenjualan Menurut Golongan Tarif Kota Cirebon Tahun 2003Gol. Pelanggan Daya Terpasang
(KVA) MWH Terjual Tabel Penjualan
(Rp)
Tarif Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S 1.182 1.87 4.484.145 4.51 513.974 3.18 326.556.681 3.25
R 56.906 89.97 51.589.361 51.89 8.794.775 54.47 5.126.944.536 51.00
B 4.561 7.21 26.872.365 27.03 3.816.405 23.63 2.745.894.788 27.31.
I 111 0.18 12.447.412 12.52 2.361.924 14.63 1.481.035.944 14.73
P 254 0.40 2.902.015 2.92 400.596 2.48 285.796.075 2.84
P3 234 0.37 1.116.815 1.12 259.757 1.61 87.311.881.087 0.87
Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Cirebon
Keterangan:
S = Sosial
R = Rumah
B = Bisnis
I = Industri
P = Gedung Pemerintah
P3 = Penerangan Jalan Umum
Perdagangan, Hotel dan Restoran
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
Sektor perdagangan selama ini memiliki konstribusi besar dalam memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon. Kondisi ini bisa dipahami dimana Kota Cirebon merupakan pusat perdagangan wilayah III Cirebon yang meliputi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Selain itu Kota Cirebon merupakan kota lintasan yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah sehingga mememungkinkan adanya proses transaksi jual beli. Bila dilihat dari perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perusahaan perdagangan besar, perusahaan perdagangan menegah dan perusahaan perdagangan kecil.
Jumlah perdagangan besar pada tahun 2003 sebanyak 168 perusahaan, sedangkan perusahaan perdagangan menengah 1.772 dan perusahaan perdagangan kecil 5.508.
Banyaknya Pedagang Besar, Menegah dan KecilTahun 1999 - 2003Tahun Pedagang Pedagang Pedagang Jumlah
Besar Menengah Kecil
2003 11 54 415 480
2002 6 38 382 426
2001 3 31 279 313
2000 4 31 247 282
1999 10 4 218 232
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon
0 comments:
Post a Comment