<data:blog.pageTitle/> <data:blog.pageName/>

Monday, August 24, 2009

Kondisi Geografi

LETAK
Kota Cirebon terletak pada 108º33 Bujur Timur dan 6º41 Lintang Selatan pada pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur ±11 Km dengan ketinggian dari permukaan laut ±5 M (termasuk dataran rendah). Kota Cirebon dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung dan 258 km dari arah Kota Jakarta.

Kota Cirebon terletak pada lokasi yang strategis dan menjadi simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letaknya yang berada di wilayah pantai menjadikan Kota Cirebon memiliki wilayah dataran yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah perbukitannya. Luas Kota Cirebon adalah 3.735,82 hektar atau ±37 km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan (32%) dan tanah pertanian (38%).

Wilayah Kotamadya Cirebon dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane
Sebelah Barat : S. Banjir Kanal/ Kabupaten Cirebon
Sebelah Selatan : Sungai Kalijaga
Sebelah Timur : Laut Jawa

Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-2000 dpl, sementara kemiringan lereng antara 0-40 % dimana 0-3 % merupakan daerah berkarateristik kota, 3-25 % daerah transmisi dan 25-40 % merupakan pinggiran.

Terdapat 4 (empat) buah sungai yang cukup besar yaitu :
Sungai Kedung Pane
Sungai Sukalila
Sungai Kesunean
Sungai Kalijaga

Kondisi air tanah agak dipengaruhi oleh intrusi air laut dan relatif dangkal.
IKLIM

Kota Cirebon termasuk dalam iklim tropis dengan suhu udara rata-rata 28°C. Kelembaban udara berkisar antara ± 48-93% dengan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Januari-Maret dan angka terendah terjadi pada bulan Juni-Agustus.

Rata-rata curah hujan tahunan di kota Cirebon ± 2260 mm/tahun dengan jumlah hari hujan ± 155 hari. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson, iklim di kota Cirebon termasuk dalam tipe iklim C dengan nilai Q ± 37,5% (persentase antara bulan kering dan bulan basah). Musin hujan jatuh pada bulan Oktober-April, dan musim kemarau jatuh pada bulan Juni-September.

TOPOGRAFI

Kota Cirebon merupakan dataran rendah dengan ketinggian bervariasi antara 0-150 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan presentase kemiringan, wilayah kota Cirebon dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
kemiringan 0-3% tersebar di sebagian wilayah kota Cirebon, kecuali sebagian Kecamatan Harjamukti.
Kemiringan 3-8% tersebar di sebagian besar wilayah Kelurahan Kalijaga, sebagian kecil Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti.
Kemiringan 8-15% tersebar di sebagian wilayah Kelurahan Argasurya, kecamatan Harjamukti.
Kemiringan 15-25% tersebar di wilayah Kelurahan Argasurya, kecamatan Harjamukti.

JENIS TANAH

Pada umumnya jenis tanah di Kota Cirebon adalah tipe regosol yang berasal dari endapan lava dan piroklastik (pasir, lempung, tanah liat, tupa, breksi lumpur, dan kerikil) hasil interupsi Gunung Ciremai. Secara umum jenis tanah yang tersebar di Kota Cirebon ini relatif mudah untuk pengembangan berbagai macam vegetasi.

HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI

Di Kota Cirebon terdapat 4 sungai yang tersebar merata di seluruh wilayah, yaitu sungai Kedungpane, sungai Sukalila (penyatuan dari sungai Sicemplung dan sungai Sijarak), sungai Kesunean dan sungai Kalijaga (penyatuan sungai Cikalong, sungai Cideng, dan sungai Lunyu).

Keadaan air tanah di kota Cirebon pada umumnya dipengaruhi oleh intrusi air laut. Di beberapa wilayah kondisi air tanah relatif sangat rendah (1 meter) dan rasanya agak asin, sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan air minum.

0 comments: