<data:blog.pageTitle/> <data:blog.pageName/>
Showing posts with label Wis Weru Durung Jeh ?. Show all posts
Showing posts with label Wis Weru Durung Jeh ?. Show all posts

Sunday, June 20, 2010

Nasib Batik Di Afrika Selatan

Batik memang menjadi daya tarik seluruh dunia, termasuk di Afrika Selatan. Maka dari itu, tak heran jika banyak pihak ingin mengklaim batik sebagai karya bangsa mereka.

Afsel pun sebenarnya mengakui bahwa batik berasal dari Indonesia. Namun, mereka ingin melepas bayang-bayang Indonesia itu soal batik. Oleh sebab itu, di Afsel, nama batik tak terlalu dikenal. Masyarakat lebih kenal Madiba's Shirt.

Madiba adalah nama panggilan Nelson Mandela, tokoh anti-apartheid yang sangat dihormati bangsa Afsel. Dia sering mengenakan batik di beberapa acara. Batik-batik Mandela kebanyakan dari Indonesia. Bahkan, Pemerintah Indonesia sering memberi hadiah berupa batik kepada Mandela. Bahkan, di Museum Apartheid ada keterangan bahwa Indonesia pernah memberi hadiah batik kepada Mandela.

Maka dari itu, masyarakat Afsel pun tahunya pakaian Mandela atau Madiba's Shirt. Pasalnya, mereka mengenal batik dari Mandela. Kalau tanya batik di Afsel, maka masyarakat setempat akan mengernyitkan dahi. Begitu ditanya Madiba's Shirt, mereka langsung tahu.

Menurut Kepala Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC) yang berkantor di Johannesburg, Wawan Sudarmawan, Afrika Selatan sebenarnya adalah pasar batik yang potensial karena Mandela suka memakainya. Namun, penjualan masih terkendala.

"Perdagangan batik ke Afsel masih sebatas retail, kalau ada promosi saja. Belum ada pedagang setempat yang mau mengambil beberapa unit," kata Wawan.

Menurutnya, sentimen kulit hitam dan putih masih terasa. Orang kulit putih jarang yang mau memakai batik karena sering dipakai Mandela. Mereka anggap batik identik dengan kulit hitam.

Masyarakat setempat pun juga punya tradisi membuat batik dalam beberapa tahun terakhir. Ini terinspirasi oleh pakaian Mandela, batik kiriman Indonesia. Namun, batik Afsel tak sebagus batik Indonesia. Mereka membuatnya dengan cara cap atau sablon dan coraknya disesuaikan dengan kultur setempat.

Penjualan batik Afsel juga belum terlalu banyak. Sepanjang pengamatan Kompas.com, sering kali batik Afsel justru ditemukan di tempat-tempat wisata dan cara memasarkannya dengan menggantung batik-batik itu di pagar atau di tempat-tempat pinggir jalan. Dengan demikian, kesannya batik Afsel adalah pakaian murahan.

Seperti yang terjadi di Museum Hector Pieterson, penjual batik menggantung dagangannya di pagar orang sehingga jarang yang mau datang untuk melihat, apalagi membelinya.

Ketika ditanya itu pakaian apa, maka sang penjual akan mengatakan Madiba's Shirt, bukan batik.
Memang batik sangat terkenal salah satunya adalah di Afsel dan sepantasnya kalau kita bangga untuk mennggunakannya dan melestarikannya...ayo...!!!
lintasberita.com

Readmore »

Monday, September 28, 2009

PKL Nasi Jamblang Blokir Jalan

CIREBON : Puluan Pedagang Kaki Lima (PKL) penjual nasi jamblang dan makanan khas lain di Jalan Tentara Pelajar Kota Cirebon berdemo dengan memblokir jalan tersebut.

Aksi pemblokiran tersebut hampir saja berlangsung anarkhis jika PKL dan Satpol PP tidak dilerai oleh anggota dewan yang hadir saat puluhan petugas berencana membongkar lapak PKL.

"Kami akan tetap bertahan dan berjualan disini," ujar koordinator PKL Obeng Rosidi.

Hingga berita diturunkan pemblokiran masih berlangsung sehingga sejumlah kantor, toko dan Grage Mal tidak bisa beroperasi. Pemblokiran sendiri berlangsung sejak pukul 06.00 pagi tadi. (BC-21)
sumber http://www.beritacerbon.com



Priben Nasib wong cilik skien???
Readmore »

Thursday, September 17, 2009

Puas Bisa Menyalurkan Zakat Secara Langsung,?

Umat Islam Lebih Puas Bisa Menyalurkan Zakat Secara Langsung


Tragedi pembagian zakat di Pasuruan menyisakan keprihatinan, sebuah niat baik baik harus berakhir dengan cara yang prihatin.Sebagian berpendapat penyebab kejadian itu karena ketidakpercayaan muzzaki (pemberi zakat) kepada lembaga amil zakat, akan tetapi bukan hanya itu yang menjadi penyebab utamanya. Kepuasan sang muzzaki untuk menyalurkan zakat secara langsung kepada kaum dhuafa yang membutuhkan ternyata tidak menjadi pertimbangan dalam melihat kasus ini.


Tragedi pembagian zakat di Pasuruan menyisakan keprihatinan, sebuah niat baik baik harus berakhir dengan cara yang prihatin.Sebagian berpendapat penyebab kejadian itu karena ketidakpercayaan muzzaki (pemberi zakat) kepada lembaga amil zakat, akan tetapi bukan hanya itu yang menjadi penyebab utamanya. Kepuasan sang muzzaki untuk menyalurkan zakat secara langsung kepada kaum dhuafa yang membutuhkan ternyata tidak menjadi pertimbangan dalam melihat kasus ini.

Pengamat politik Islam Bachtiar Effendy mengatakan, meski bukan karena riya, umat Islam sering kali merasa nyaman dan puas apabila dapat secara langsung menyerahkan zakatnya kepada yang membutuhkan (mustahik). Akan tetapi pada peristiwa Pasuruan, menurutnya, lebih disebabkan karena adanya peningkatan kualitas kemiskinan.

"Banyak orang yang mau menerima 15 ribu atau 30 ribu rupiah menunjukkan kualitas kemiskinan meningkat. Ini jangan dibantah dengan angka. Angka itu tidak bicara apa-apa. Yang terjadi di Pasuruan itu sebuah accident, maka tidak seharusnya ada yang dijadikan tersangka," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Tawuran dan Kepiluan di Bulan Ramadhan", di Gedung DPD RI, Jumat (19/9).

Ia mengungkapkan, sedekah dan zakat yang sangat berlimpah jumlahnya pada bulan Ramadhan tidak akan mampu untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Sebab itu hanya mampu sebatas untuk mencukupi kebutuhah sehari-hari para kaum dhuafa.

Dalam kesempatan itu, Sosiolog UI Imam B Prasodjo menyatakan, akan lebih baik apabila muzzaki dapat langsung mendatangi para penerima zakat. Cara ini, menurutnya, jauh lebih baik dibandingkan memanggil atau mengundang kaum fakir untuk datang mengambil zakat.

"Memberi zakat secara langsung mungkin bisa memberikan kepuasan. Tapi, kalau orang yang menerima zakat diminta datang agak terlihat riyanya. Efek psikologis bagi orang yang memberi menjadi lain. Kecuali, pemberi zakat mendatangi orang miskin," ujarnya.

Mengundang para mustahik untuk mengambil zakat, lanjut Imam, tidak melindungi dan menghargai harkat martabat kaum miskin itu sendiri, sebab Banyaknya orang yang mengantre mengambil zakat tidak menjamin bahwa zakat yang diberikan tepat sasaran.

"Siapa yang menjamin bahwa yang datang itu benar-benar orang miskin? Karena siapa pun bisa datang, khawatirnya yang datang bukan orang yang berhak. Beda kalau kita mendatangi, pasti kita akan tahu bahwa yang dikasih zakat itu memang orang yang berhak menerima. Jika jumlahnya lebih banyak, seharusnya ada pendataan untuk mencegah orang menerima dobel," tandasnya.

Sementara itu, Pendiri Dompet Dhuafa Eri Sudewo mengatakan, untuk mencegah penyalahgunaan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan lembaga amil, maka perlu dibuat regulasi pengawasan zakat, yang ditangani oleh satu lembaga independen.

"Lembaga-lembaga zakat semacam dompet dhuafa seperti BCA, atau bank swastanya, sedangkan BAZIS DKI adalah BI, tetap BI-nya yang akan kuat mengontrol," jelasnya.

www.eramuslim.com
http://www.acehforum.or.id
intinya mastarakat tidak percaya sama lembaga yang ada, khawatir zakat mereka di korupsi barangkali, subhanallah
Readmore »

Tuesday, September 15, 2009

"Ayo Ke Bank" Slogan Buat Siapa?

Menabung = Untung ? dulu iya sekarang belum tentu

betul Belum tentu!!
Cek dulu brapa saldonya.

saat ini jangan berharap tabungan di bank manapun akan membukit, jika tabungannya ga lebih dari 5 juta rupiah. Apalagi di bawah 1 juta, kek saya niiih...Kok bisaaa???

Contoh di BCA:
biaya administrasi Rp 10.000. Suku bunga untuk yg bersaldo 1-10 juta adalah 2% per tahun. nah, pang itungkeun sendiri apakah:
biaya adm > nilai bunga?
biaya adm < nilai bunga?

Kalo di Bank Mandiri:
Suku bunga untuk yg bersaldo 1-5 juta adalah 1.75% per tahun.

Kenapa bank ngasi bunga yg cukup kecil, dan memungut biaya administrasi?
* karena tabungan dapat ditarik nasabah setiap saat sehingga bank ngga gampang mengelola dana tabungan untuk disalurkan sebagai kredit.
* karena bank perlu memelihara kenyamanan nasabah melalui jaringan ATM, dan pemutakhiran IT agar rekening nasabah aman.
Bahkan menurut bbrp bankir, tabungan sebetulnya adalah jasa yang dibeli nasabah. mungkin karena itulah bank ga menjelaskan pada nasabah mengenai aturan korelasi saldo ~ suku bunga.

Bank dengan sistem begini memang sarat dengan bau riba. atau memng sudah riba ya? bayangin aja, bank kasi bunga 2% untuk nasabah. tapi lihat berapa bunga yang ditetapkan untuk pemohon kredit bank? 14% !!

Saat ini baru ada 82 juta rekening di Indonesia (35% jumlah penduduk). Masyarakat perlu didorong untuk menabung. Tapi kalo akhirnya malah tekor, kumaha atuh? piye? kan ga semua orang punya 10 juta di tabungan. mending dibeliin sapi, kerbau, emas, tanah, hehe..

Yuk ah, ke bank syariah aja :) masih ada 65% kok marketnya
courtesy: KOMPAS, 14 April 2009

Sebagai keluarga dengan gardan satu (1 kerja, 1 nggak) dan kebutuhan hidup yang lumayan, menabung merupakan keinginan yang kadang tercapai, seringnya tidak. Sehingga jumlah tabungan jarang bertambah, berkurang malah terus. Namun tentu saja sebisa mungkin tidak besar pasak daripada tiangnya.
Niat awal saat menabung tentu saja untuk menyisihkan sebagian uang, sehingga saat dibutuhkan masih ada cadangan. Sehingga jumlahnya diharapkan bertambah, syukur2 dapat hadiah undian atau apa yang jelas jangan sampai berkurang untuk kebutuhan yang tidak perlu dan mendesak.
Namun cerita menjadi lain ketika mendapati jumlah tabungan berkurang karena dipotong biaya administrasi. Dulu pertama kali nabung potongannya 2500, sekarang sudah 10 ribu. Padahal jumlah uangku dibawah 1 juta. Maka mau tak mau tabungan akan berkurang 10 ribu tiap bulan. Jumlah yang sedikit bagi sebagian orang tapi bagiku lumayan juga. Lalu gerakan “Ayo ke Bank” untuk siapa? Terkadang bagiku dengan menabung bukannya untung malah buntung.
Kadang juga saat butuh uang mendesak nggak perlu antri di bank, tinggal ambil di ATM. Mungkin itu cost yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kelebihan tersebut. Apakah di bank lain seperti itu ya?
Sampai saat ini aku masih menanamkan kepada Rafa putra pertamaku bahwa rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya.
Adakah yang punya pengalaman serupa?

Readmore »

Ayo pilih Tarif CDMA VS GSM

Secara fisik antara handphone GSM dan CDMA tidak ada perbedaan yang mencolok bahkan kalau dilihat sekilas keduanya serupa. Yang membedakan adalah kartu yang dipakai atau operator sellular yang mengoperasikan kedua jenis jalur ini. Sebagai contoh operator yang bekerja di jalur keduanya yaitu operator CDMA antara lain :smart, flexi, esia, fren, starone, ceria, sedangkan operator GSM meliputi : simpati, as, XL bebas, XL jempol, mentari, im3, three dan masih ada yang lain. Untuk lebih jelas bisa ditanyakan ke counter-counter terdekat, karena hampir setiap tahun lahir penyelenggara operator yang baru dengan layanan yang beragam. Sedangkan penyelenggara operator yang lama menambah jenis layanan yang baru pula sehingga lebih kompetitif

Cara Kerja

Sebelum membahas lebih dalam mengenai teknologi GSM dan CDMA, ada baiknya jika Anda mengerti terlebih dahulu sistem pengiriman dan penerimaan data dalam jaringan digital, khususnya dalam dunia komunikasi. Semua data yang dikirim maupun diterima dalam jaringan ini harus dalam bentuk digital. Hal yang sama juga berlaku untuk suara yang dikeluarkan dan diterima oleh penelepon saat berkomunikasi. Suara yang dikirimkan oleh penelepon akan diterima oleh microphone pada ponsel. Selanjutnya, suara ini akan diubah menjadi bentuk digital dan dikirimkan melalui gelombang radio ke Base Transceiver Station (BTS) milik operator yang digunakan. BTS inilah yang menerima data dan ponsel yang digunakan tadi dan meneruskannya (switching) ke BTS tujuan. Dan BTS tujuan ini, data selanjutnya akan dikirimkan ke ponsel tujuan yang seharusnya menerima panggilan tersebut. Tentu saja, ponsel penerima akan mengubah data digital yang diterima menjadi bentuk suara agar bisa didengar oleh penerima. Prinsip umum ini berlaku pada semua sistem digital, baik GSM maupun CDMA. Namun, detail prinsip kerja dan kedua sistem digital tersebut tidaklah sama

GSM: GLobaL System for MobiLe Communications

GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini: andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli temporer pada jaringan GSM.
Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.
Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.

CDMA: Code Division Multiple Access

Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.
Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.
Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.

Kesimpulan:

Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.

Pilih GSM atau CDMA

Memang secara umum, peluang pasar bisnis seluler di Indonesia masih menjanjikan walau kondisinya tidak secerah dulu. Bertambahnya jumlah perusahaan seluler serta merta menambah suhu persaingan di bisnis tersebut memanas. Bahkan sudah menjurus ke iklim yang tidak sehat. Perang tarif bukan lagi tabu. Semua operator berlomba menawarkan tarif termurah, baik operator berbasis teknologi GSM maupun CDMA. Apa yang mereka tawarkan, tidak cukup hanya dengan iming-iming nominal harga rendah. Tapi masih juga ditambah berbagai bonus, seperti SMS atau pulsa gratis.
Ada dua teknologi yang digunakan perusahaan operator di Indonesia, yaitu GSM dan CDMA. Masing-masing teknologi tersebut, mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Untuk masalah tarif, jelas CDMA lebih unggul. Namun dalam pengembangan jaringan dan luasnya jangkauan, GSM jauh lebih menjanjikan. Lalu, mana yang harus dipilih?
Pada dasarnya CDMA maupun GSM mempunyai segmen pasar sendiri Oleh sebab itu, operator CDMA maupun GSM tetap bisa berjalan seiring dalam memperebutkan peluang pasar.
Dilihat dari tarif, CDMA jelas lebih kompetitif, Telepon dengan tarif murah sangat pas dengan harapan segmen pasar bawah yang sekarang memang sedang menjadi rebutan dalam bisnis seluler.Dari sisi perangkat pendukungnya yaitu ponsel, juga sudah makin beragam. Sekarang model ponsel CDMA sudah beragam dengan desain yang tidak kalah menarik dibandingkan GSM. di beberapa negara, seperti Korea, China, dan Amerika, ponsel berteknologi CDMA justru lebih populer dan diminati Mobilitas Tinggi Namun, hal itu tidak begitu saja menjadikan CDMA lebih unggul. Karena, dalam masalah jaringan dan kelengkapan fitur, GSM tetap mempunyai keunggulan dalam kondisi sulit seperti sekarang, justru teknologi GSM mempunyai keunggulan dalam kelengkapan fitur pada kenyataannya banyak produk atau fitur teknologi GSM yang bisa dijadikan trigger untuk memacu pasar. Misalnya, layanan blackberry, yang sekarang sedang tren
Ponsel GSM misalnya Telkomsel sekarang sudah tidak lagi sekadar untuk berkomunikasi, tapi untuk segala kebutuhan dan aktivitas, misalnya layanan Mobile-ATM (MATM), bisa untuk transaksi perbankan, Adanya informasi diskon bagi pelanggan di pusat perbelanjaan, restoran, atau bengkel juga bisa dimanfaatkan. Sedangkan untuk luasnya jangkauan, daya jangkau BTS GSM jauh lebih luas dan lebar. Dengan kata lain, untuk menjangkau satu wilayah kecamatan, GSM hanya butuh dua atau tiga BTS, sementara CDMA bisa puluhan. Oleh sebab itu, keduanya mempunyai segmen pasar sendiri. pasar GSM lebih banyak ditujukan untuk segmen yang memiliki mobilitas tinggi. Sementara CDMA lebih ditujukan pada pelanggan perkotaan. Seperti kita ketahui tarif CDMA lebih murah karena teknologinya mirip fixed phone atau telepon rumah. Tapi bukan berarti CDMA akan lebih unggul untuk menggarap peluang pasar. Seiring meningkatnya kebutuhan teknologi, peluang GSM tetap terbuka lebar.

Readmore »

Monday, September 14, 2009

Panorama Cirebon dari Menara Masjid At Taqwa


Kumandang Cirebon Sing Menara Masjid  Raya At-Taqwa  adalah penggalan  spanduk yang terpasang di beberapa Jalan Kartini Kota Cirebon. Tak banyak isinya namun mampu memberikan informasi komunikatif.
Dari Menara Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon bisa terlihat pemandangan laut Jawa, keindahan gunung Ciremai. 
sumber www.radarcirebon.com
Ketua DKM Raya At-Taqwa melalui Staf Sekretariat Ta’Mir Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon, Abdul Wasih SAg menjelaskan, At-Taqwa mencoba membuka untuk umum, dan rombongan yang tentunya akan ditarif. Menurutnya,  mulai hari ini (8/8) menara yang setinggi sekitar 65 meter akan dibuka untuk umum.
Banyak cara dilakukan umat muslim untuk menunggu datangnya saat berbuka puasa. Di Cirebon, Jawa Barat, umat muslim memanfaatkan menara Masjid Raya At Taqwa untuk ngabuburit. Dari menara setinggi 65 meter ini, warga bisa menikmati panorama kota Cirebon yang asri, bahkan pemandangan yang indah ini membuat sejumlah orang bertambah rasa syukur dan keimanannya.
Menara Masjid Raya At Taqwa ini baru dibuka untuk umum sejak satu minggu sebelum bulan ramadhan. Dengan ketinggian mencapai 62 meter, menara masjid yang baru selesai direnovasi ini menjadi salah satu bangunan tinggi di kota Cirebon.
Di bulan puasa ini masyarakat memanfaatkannya untuk berekreasi sambil menunggu bedug Magrib tiba. Hanya dengan 3000 rupiah, siapapun bisa menaiki menara dengan 13 lantai ini. Karena tidak tersedia lift, pengunjung pun harus siap menaiki anak tangga. Namun kelelahan akibat menapaki anak tangga segera tergantikan oleh keindahan panorama kota Cirebon senja hari. Di utara terlihat membentang pantai Cirebon dan laut Jawa, sementara di selatan berdiri kokoh Gunung Ciremai.
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke menara Masjid At Taqwa saat bulan ramadhan ini membuat sibuk pengelola masjid. Pemandangan dari atas menara masjid At Taqwa selain menawarkan keindahan, bagi sejumlah orang juga mampu menambah rasa syukur
sumber www.indosiar.com
Readmore »

Friday, September 11, 2009

Pepeling

jampe-jampe harupat
gera gede gera lumpat
sing jauh tina maksiat anaking
ngarah salamet akherat

jampe-jampe harupat
gera gede gera lumpat
susah senag omat shalat anaking
benghar kade poho jakat..

jampe-jampe harupat..
pek dudunya satakerna..
lir ibarat hidep didunya
rek hirup saumur dunya..

jampe-jampe harupat
prak ibadah satakerna
lir ibarat hidep didunya
rek cacap engke sarepna

dodoja datang tong kalut
sangharepan make imut
ulah rek alar subaha ananking
sing percaya kanu kawasa

maha welas maha asih
moal aya pilih kasih
sagala nukarandapan kuhidep
tangtuna bongan sorangan

ti bapak, iyeu pepe eling
ngarah hidep hirup salawasna eling
henteu berang henteu peuting..
hidep kudu shalehsatungtung nyaring

mungkin bagi sebagian orang lirik diatas tidak ada harganya, tapi bagi saya ini begitu mengena dihati setelah saya mempunyaei sorng momongan buah hati belahan jiwa sang pewaris kehidupan, ini merupakan suatu pengingat bahwa kita hidup bukan hanya untuk kesenngan atau dunia saja, sebagai pengingat kita dalam bergul dan memilih teman.

Readmore »

Cari Kerja Di Cirebon

Kota Udang Tanggal 8 September 2009, jenuh dengan jerjaan sekarang iseng cari kerjaan baru, eehhh dapet informasi atanya ada Walking InterView di STIBA INVADA di jl. Brigjen Darsono Bypass. saya hadir dari jam 09.00 tepat udah nagkring di depan tangga kampusnya.dengan harapan bisa Seperti Stok Gudang ada istilah FIFO yaitu First In First Out..........waduh ternyata jauh dari bayangan,sang (apa ya namanya kalo orang yang interview tuh lupa euy) yah pokok nya mah eta lah, diperkirakan akan hadir pada pukul 12.00 mau pulang jauh mau nunggu lama. karena lagi saum (puasa) jadi disabarin aja lah........................................................................................................................................................
tik tok.............................................................................................
akhirnya jam 12.00 dan memang betul si yang akan interview nya dateng lllooo ko sendirian, dalam benak saya apakah bisa di handle menghadapi pelamar yang begitu banyak bisa di interview........mulai ragu dan sungguh merugikan, apa mereka pikir karena pancari kerja ini bukan siapa-siapa, sehingga mereka bisa perlakukan kita seenaknya dasar...........mending kalo kerjaannya itu bisa jadi pegawai tetap , dia kan hanya peyedia jasa alias outsoutching
Readmore »

Wednesday, September 9, 2009

Mudahnya jadi cover Boys Majalah


Pernah bermimpi ingin jadi cover boy / cover girl, tapi nggak pernah kesampaian? Dari pada stress berkepanjangan, sekarang ada solusinya.
Iseng-iseng saya googling, eh.. ketemu situs yang menyediakan fasilitas untuk membuat cover majalah secara instan dengan menggunakan foto kita sendiri. Caranya sangat sederhana, tinggal masuk ke magmypic.com, kemudian meng-upload foto kita yang akan dijadikan cover.
Setelah itu akan muncul bermacam-macam pilihan cover, mulai majalah olahraga, otomotif, modeling, sampai majalah khusus dewasa :). Tinggal dipilih mana yang kita suka.
Tinggal klik, dan... tunggu sebentar... jadi deh covernya!! Kita bisa men-download gambarnya dalan format *.jpg, atau mendapatkan script HTML yang langsung dapat digunakan untuk memasang gambar itu di website / blog kita. Gimana, seru kan?




Readmore »

Otak Anak Yang Menakjubkan

Sejak tahun 80an dunia pendidikan dan pengasuhan anak telah mengalami revolusi yang sungguh menakjubkan. Hal ini terutama disebabkan karena manusia telah berhasil mempelajari sebagaian besar fungsi-fungsi dan cara kerja otak manusia secara menyeluruh.

Bahkan professor Green Field dari BBC bekerjasama dengan Dr. Henry Marsh dari Atkinson Morley Hospital London, telah berhasil melaksanakan dan meliput sebuah operasi pembedahan otak dimana batok kepala si pasien di buka dan otaknya dapat dilihat dan dipelajari dalam keadaan hidup. Pada saat pembedaan tersebut si pasien sendiri dalam keadaan sadar dan dapat diajak berbicara. Sebuah cara penelitian yang Luar Biasa...!

Selain itu masih banyak lagi peneliti lain yang juga melakukan riset mendalam mengenai fungsi-fungsi kerja otak manusia. Salah satu yang paling terkenal adalah Prof. Marian Diamond, dari University of California, Berkeley. Diamond diberi kepercayaan untuk membedah otak Einstein.

Ternyata beberapa fakta dan temuan ilmiah dari penelitian otak tersebut telah berhasil mengubah pandangan-pandangan mengenai mitos yang berkembang seputar otak dan kecerdasan manusia.

Dahulu sebagian besar orang percaya bahwa cerdas itu bersumber dari faktor keturunan; sementara fakta membuktikan bahwa perkembangan kecerdasan lebih disebabkan oleh perkembangan sel-sel syaraf otak yang dipicu oleh lingkungan yang kaya akan rangsangan pembelajaran dan makanan yang banyak mengandung omega 3.

Dahulu orang percaya bahwa Cerdas adalah anugerah Tuhan hanya pada anak-anak tertentu, sementara fakta membuktikan bahwa setiap anak terlahir memiliki jumlah sel otak yang lebih kurang sama. Sementara lingkunganlah yang menentukan perkembangan otak anak selanjutnya.

Gardner juga menemukan bukti bahwa masing-masing orang memiliki struktur simpul yang berbeda-beda pada otaknya, dimana masing-masing simpul ini berhubungan dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat khusus; yang oleh kebanyakan orang disebut sebagai potensi bakat/talenta. Oleh karenanya setiap orang pada dasarnya memiliki keunggulan unik sesuai dengan struktur simpul pada otaknya masing-masing.

Dahulu Jenius dipahami hanya milik orang-orang tertentu; ada juga yang beranggapan sebagai bentuk kelainan yang positif. Sementara fakta menunjukkan bahwa sesungguhnya setiap anak sudah dilengkapi dengan Softwere untuk dapat menjadikannya sebagai Jenius. Softwere tersebut sering diistilahkan sebagai The Highly Order Thinking atau Cara Berpikir Tingkat Tinggi. Siapapun orangnya yang berhasil mengoptimalkan kerja softwere ini sejak usia dini hingga dewasa maka dapat dipastikan ia akan bisa menjadi orang yang Jenius atau paling tidak akan menjadi orang yang sangat kreatif.

Demikian pula dengan proses mendidik dan mengasuh anak; Para peneliti telah menemukan bahwa otak manusia terdiri atas tiga susunan yakni otak Reptil, Otak Mamalia dan Otak Neo Kortex. Otak Reptil berfungsi untuk mengatur sistem otomasi tubuh dan pertahanan; seperti mengatur suhu tubuh, detak jantung juga pertahanan yakni melawan atau menghindar. Otak Mamalia berfungsi mengatur pergerakan Emosi, apakah itu mengarah kepada emosi Positif atau ke arah Negatif. Sementara otak Neo Kortex berfungsi untuk proses berpikir Kreatif dan Logika.
Temuan yang fenomenal adalah Bahwa Reaksi manusia ditentukan oleh otak mana yang bekerja atara Otak Reptil atau Otak Berpikir, Kedua Otak ini hanya bisa bekerja secara bergantian, tergantung reaksi emosi mana yang diterimanya; Apa bila reaksi emosi yang diterimanya bersifat negatif, maka secara otomatis akan mengaktifkan otak reptil dan apa bila reaksinya cenderung positif maka otak berpikirnyalah yang aktif.

Yang perlu diingat adalah Apa bila dari peristiwa yang dialami telah menimbulkan emosi yang negatif hal ini akan memicu aktifnya otak reptil, jika yang aktif adalah otak reptil maka reaksi seseorang juga akan mirip seperti binatang reptil. Jadi apa bila selama ini reaksi anak anda ada yang kira-kira mirip seperti reptil seperti memukul, membentak, membanting dsb, jangan-jangan selama ini anda telah sering menekan emosinya hingga otak reptilnya sangat aktif.

Sementara para ahli juga menemukan bahwa manusia, baru dapat berpikir dan belajar pada saat Berpikirnya aktif. Jadi apa bila kita ingin seseorang dapat berpikir dan belajar kita harus berusaha mengaktifkan Otak Berpikirnya dengan cara menimbulkan emosi-emosi positif.

Berangkat dari temuan inilah para ahli mencoba menyusun ulang pola pendidikan dan pola asuh orang tua pada anak-anaknya, agar dari setiap proses interaksi menghasilkan reaksi emosi positif yang membangkitkan otak berpikirnya bukan malah otak reptilnya seperti yang kebanyakan terjadi saat ini.

Demikian juga dalam proses belajar mengajar; para ahli semakin yakin bahwa metode pembelajaran itu harus meliputi pemahaman lahir dan bathin; menyenangkan dan penuh tantangan.

Revolusi dibidang ilmu pendidikan dan pengajaran menemukan bahwa cara-cara belajar yang menimbulkan tekanan fisik dan psikologis pada siswa seperti Strap, PR/Tugas-tugas yang berlebihan dan sebagainya tidaklah cocok digunakan untuk sistem pembelajaran manusia.

Demikianlah ilmu pengetahuan telah berkembang begitu cepatnya dari bulan-kebulan dan dari tahun-ketahun. Sudah saatnya kita para orang tua dan pendidik untuk terus memperkaya diri dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan agar bisa menjadi yang terdepan dan terbaik dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kita........
Readmore »

Bahaya Printer




Menurut periset di Australia, printer dapat membahayakan jantung. Printer laser de-ngan daya cetaknya yang cepat, menjadi tren di kantor-kantor elit karena bisa membuat kerja semakin efisien.

Namun, menurut ahli kesehatan Lidia Morawska dari Universitas Queensland, Australia, printer laser dapat membahayakan jantung. Setiap bekerja, printer laser mengeluarkan partikel-partikel yang berbahaya.

Partikel itu keluar saat tinta mulai tercetak dan hanya sebesar asap rokok dan asap yang keluar dari kendaraan bermotor. Bahaya yang ditimbulkan pun hampir sama dengan asap tersebut.

Partikel-partikel itu dapat masuk lewat saluran pernafa-san dan kemudian menimbulkan iritasi. Iritasi itu akan memicu peredaran darah di jantung yang mengakibatkan gangguan pada organ tubuh penting ini.

Kepada para pengelola perkantoran tim periset menyarankan untuk tidak menaruh printer di meja pekerjanya. Ada baiknya printer ditaruh jauh dari tempat pekerja duduk sehingga tidak menimbulkan efek samping. [yahoonewws/htb/www.hidayatullah.com]
Readmore »

Asal Usul Nama Tempat Di Cirebon (kota Udang)

Contoh uraian ini menunjukkan pola penamaan suatu tempat yang diambil dari berbagai hal, yaitu;
A. Nama Flora
Mandu,dulunya banyak pohon mundu.
Gambira, kebonpring, dulunya banyak pohon bambu.
B. Nama peristwa
Pronggol, banyak pohon yang ditebangi oleh pasukan Mataram untuk markas.
Pagajahan, banyak terdapat gajah-gajah pemberian luar negeri ke Cirebon.
Peklutukan, terdapat mata air yang mendidih keluar dari tanah.
C. Fungsi tempat
Pabean, pelabuhan.
Pelandratan, tempat pengadilan di Cirebon.
Jagabayan, tempat penjaga keamanan.
Pekawatan, tempat persediaan kawat telpon.
D. Nama Jabatan
Kasepuhan, tempat Sultan Sepuh.
Kanoman, tempat Sultan Anom.
Dari data toponimi yang ada, Cirebon merupakan suatu kota yang sudah lama berkembang. Nama-nama diatas menunjukkan suatu masyarakat kota yang kompleks, dengan berbagai macam profesi, suku, status dan aktifitasnya.
Jumlah penduduk kota Cirebon merupakan tergolong cukup banyak. Berbeda dengan Banten Lama yang perkembangan kotanya beralih ke daerah sekarang yang sekitar 14 km dari Banten Lama. Di Cirebon perkembangan kota terjadi di lokasi semula dan meluas ke daerah sekitarnya. Hal ini pula yang menyebabkan suatu tempat tidak identik lagi dengan namanya. Kini data toponimi Cirebon umumnya berupa nama desa, nama jalan, juga nama pasar.
Daerah Cirebon merupakan puasat penyebaran agama Islam di Jawa. Selain Sunan Gunung Jati, banyak pula ulama dan pengajar-pengajar penyebar agama Islam. Data toponimi yang memperkuat bukti ini, dengan diketahui adanya tempat dengan nama Pekalipan yang berasal dari kata Khalifah.
Pengaruh bahasa menentukan sebagai indikator dalam data toponimi, dengan banyaknya daerah Cirebon yang memakai bahasa pada awalan pe- atau ke- pada kata dasar. Awalan tersebut adalah pengaruh dari bahasa Jawa. Jika pengaruh bahasa Sunda adalah pada pengunaan awalan pa- atau ka-. Masyarakat kota Cirebon umumnya memang memakai bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Sedangkan bahasa lebih banyak dipakai oleh masyarakat yang tinggal di sebelah selatan kota.
Pengaruh bahasa pula yang menentukan ciri khas Cirebon. Sebuah kota dengan budaya multikultur. Dimana perbedaan, di kota ini, adalah perwujudan nyata dari rahmat illahi.
Terima kasih kepada sdr. Arif Kurniawan atas tulisannya sebagian kami sadur sebagai pelengkap isi blog ini.
Readmore »

Tuesday, September 1, 2009

Kedudukan Politik Kasepuhan danKanoman

Mulai abad ke 19 setelah perjanjian Wina, kedudukan politik Kasepuhan maupun Kanoman benar-benar diha puskan, sebagai gantinya mereka mendapat subsidi dari pemerintah kolonial Belanda.
Sejak itu bangsawan Cirebon hanya dikenal sebagi pelindung kesenian tradisional Cirebon. Maka tidak mengherankan apabila seni batik, seni ukir, seni tari, seni topeng, tetap lestari dan berkembang pesat.
Readmore »

Keraton Kasepuhan Cirebon

Walaupun disebut sebagai Kraton namun bangunan dari Kraton Kacirebonan memiliki bentuk seperti rumah biasa yang menjadi tempat tinggal anggota keluarga kerajaan yang ada saat ini yang merupakan keturunan dari Raja Kanomin yang memisahkan diri dari Kesultanan Kasepuhan abad ke 18. jangan ragu-ragu datang kesini, ketuk pintunya dan seseorang akan membukakan pintunya dan dengan senang hati mengantarkan anda berkeliling, namun jangan lupa untuk memberi sumbangan. Rumah yang dibangun pada tahun 1839 ini memiliki arsitektur kolonial yang bagus serta sejumlah koleksi antara lain pedang, dokumen dan benda-benda peninggalan kerajaan lainnya.
Kedudukan Cirebon yang berada pada bayang-bayang pengaruh Mataram. ketika Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerin tahan yang ditandai dengan banyaknya pergolakan agaknya menjadi faktor penting mengapa Cirebon semakin menjadi lemah. Pada zaman Amangkurat I, penguasa Cirebon Panembahan Ratu II, cucu Panembahan Ratu, atas permintaan Mataram berpindah ke Girilaya. Kepergiannya dari Keraton' Cirebon ke daerah dekat ibukota Mataram ini disertai oleh kedua puteranya, yakni Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kertawijaya. Sebagai penggan ti kedudukannya selaku Sultan Cirebon, ditunjuk puteranya yang paling bungsu, yaitu Pangeran Wangsakarta.
Panembahan Ratu wafat pada tahun 1662 Masehi. Sebelum meninggal beliau membagi kerajaannya menjadi dua yang diwariskan kepada kedua puteranya itu. Pangeran Martawijaya diangkat sebagai Panembahan Sepuh yang berkuasa atas Kasepuhan. Sedangkan Kertawijaya ditunjuk sebagai Panembahan Anom yang berkuasa atas Kanoman.
Sementara itu, Raja Amangkurat I yang kurang bijaksana menimbulkan kebencian di kalangan istana dan penguasa-penguasa daerah yang lain. Dengan didukung oleh seorang pangeran dari Madura bernama Tarunajaya, sang putera mahkota mengadakan pemberontakan. Sayangnya, usaha mereka menentang Amangkurat I tidak berhasil karena perpecahan antara keduanya.
Raja Amangkurat I kemudian meninggal di Tegalwangi setelah melarikan diri dari ibukota Mataram. Dalam pertempuran tersebut, kedua pangeran dari Cirebon itu memihak pada pihak pemberontak. Kira-kira tahun 1678 Masehi, kedua bangsawan pcwaris tahta Cirebon kembali ke tanah kelahirannya. Dengan demikian kini di Cirebon bherkuasa tiga sultan, masing-masing Sultan Sepuh, Sultan Anom dan Sultan Cerbon.
Sementara itu di Mataram sebagai akibat dari pemberontakan Tarunajaya, bertumpuklah hutang yang harus dibayarkan kepada pihak VOC-Belanda yang membantu Amangkurat I. Pihak Mataram membayar hutangnya itu dengan cara melepaskan pelabuhan-pelabuhan potensial beserta penghasilan
yang amat menguntungkan itu kepada VOC.
Akibatnya lebih lanjut adalah penghapusan gelar Sultan dari penguasa Cirebon pada tahun 1681 Masehi. Sebagai gantinya, raja-raja Cirebon kembali pada gelar Panembahan yang sesungguhnya lebih rendah dari Sultan.
Pengganti Sultan Anom adalah putera bungsu. Sedangkan di Kasepuhan terjadi pembagian kekuasaan anatara Sultan Sepuh dan Sultan Cirebon. Ketika Pangeran Cirebon dibuang karena melawan Belanda, daerah kekuasaan nya diberikan kembali kepada Sultan Sepuh. Kemunduran Kesultanan Cirebon semakin meningkat sejak tahun 1773 Masehi. Setelah Panembahan terakhir wafat tanpa mewarisi keturunan, daerahnya kemudian menjadi terbagi-bagi dan dikuasai oleh para pangeran.
Sumber http://www.merbabu.com
Readmore »

Friday, August 28, 2009

Sunan Gunung Jati

1. ASAL USUL.
Sunan Gunung JatiSebelum era Sunan Gunung Jati berdakwah di Jawa Barat. Ada seorang ulama besar dari Bagdad telah datang di daerah Cirebon bersama duapuluh dua orang muridnya. Ulama besar itu bernama Syekh Kahfi. Ulama inilah yang lebih dahulu menyiarkan agama Islam di sekitar daerah Cirebon.
Al-Kisah, putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran bernama Pangeran Walangsungsang dan adiknya Rara Santang pada suatu malam mendapat mimpi yangsama .Mimpi itu terulang hingga tiga kali yaitu bertemu dengan Nabi Muhammad yang mengajarkan agama Islam.
Wajah Nabi Muhammad yang agung dan caranya menerangkan Islam demikian mempersona membuat kedua anak muda itu merasa rindu.Tapi mimpi itu hanya terjadi tiga kali.
Seperti orang kehausan, kedua anak muda itu mereguk air lebih banyak lagi, air yang akan menyejukkan jiwanya itu agama Islam. Kebetulan mereka telah mendengar adanya Syekh Dzatul Kahfi atau lebih muda disebut Syekh Datuk Kahfi yang membuka perguruan Islam di Cirebon. Mereka mengutarakan maksudnya kepada Prabu Siliwangi untuk berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, mereka ingin memperdalam agama Islam seperti ajaran Nabi Muhammad SAW. Tapi keinginan mereka ditolak oleh Prabu Siliwangi.
Pangeran Walangsungsang dan adiknya nekad, keduanya melarikan diri dari istana dan pergi berguru kepada Syekh Datuk Kahfi di Gunung Jati. Setelah berguru beberapa lama di Gunung Jati, Pangeran Walangsungsang diperintahkan oleh Syekh Datuk Kahfi untuk membuka hutan di bagian selatan Gunung Jati. Pangeran Walangsungsang adalah seorang pemuda sakti, tugas itu diselesaikannya hanya dalam beberapa hari. Daerah itu dijadikan pendukuhan yang makin hari banyak orang berdatangan menetap dan menjadi pengikut Pangeran Walangsungsang. Setelah daerah itu ramai Pangeran Walangsungsang diangkat sebagai kepala Dukuh dengan gelar Cakrabuana. Daerahnya dinamakan Tegal Alang-alang.
Orang yang menetap di Tegal Alang-alang terdiri dari berbagai rasa atau keturunan, banyak pula pedagang asing yang menjadi penduduk tersebut, sehingga terjadilah pembauran dari berbagai ras dan pencampuran itu dalam bahasa Sunda disebut Caruban.Maka Legal Alang-alang disebut Caruban.
Sebagian besar rakyat Caruban mata pencariannya adalah mencari udang kemudian dibuatnya menjadi petis yang terkenal.
Dalam bahasa Sunda Petis dari air udang itu, Cai Rebon. Daerah Carubanpun kemudian lebih dikenal sebagai Cirebon hingga sekarang ini. Setelah dianggap memenuhi syarat, Pangeran Cakrabuana dan Rarasantang di perintah Datuk Kahfi untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Di Kota Suci Mekkah, kedua kakak beradik itu tinggal di rumah seorang ulama besar bernama Syekh Bayanillah sambil menambah pengetahuan agama.
Sewaktu mengerjakan tawaf mengelilingi Ka’bah kedua kakak beradik itu bertemu dengan seorang Raja Mesir bernama Sultan Syarif Abdullah yang sama-sama menjalani Ibadah haji. Raja Mesir itu tertarik pada wajah Rarasantang yang mirip mendiang istrinya.
Sesudah ibadah haji diselesaikan Raja Mesir itu melamar Rarasantang pada Syekh Bayanillah.
Rarasantang dan Pangeran Cakrabuana tidak keberatan. Maka dilangsungkanlah pernikahan dengan cara Mazhab Syafi’i. Nama Rarasantang kemudian diganti dengan Syarifah Mudaim. Dari perkawinan itu lahirlah Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah.
Pangeran Cakrabuana sempat tinggal di Mesir selama tiga tahun. Kemudian pulang ke Jawa dan mendirikan Negeri Caruban Larang. Negeri Caruban Larang adalah perluasan dari daerah Caruban atau Cirebon, pola pemerintahannya menggunakan azas Islami. Istana negeri itu dinamakan sesuai dengan putri Pangeran Cakrabuana yaitu Pakungwati.
Dalam waktu singkat Negeri Caruban Larang telah terkenal ke seluruh Tanah Jawa, terdengar pula oleh Prabu Siliwangi selaku penguasa daerah Jawa Barat. Setelah mengetahui negeri baru tersebut dipimpin putranya sendiri, maka sang Raja tidak keberatan walau hatinya kurang berkenan. Sang Prabu akhirnya juga merestui tampuk pemerintahan putranya, bahkan sang Prabu memberinya gelar Sri Manggana.
Sementara itu dalam usia muda Syarif Hidayatullah ditinggal mati oleh ayahnya. Ia ditunjuk untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja Mesir, tapi anak muda yang masih berusia dua puluh tahun itu tidak mau. Dia dan ibunya bermaksud pulang ke tanah Jawa berdakwah di Jawa Barat. Kedudukan ayahnya itu kemudian diberikan kepada adiknya yaitu Syarif Nurullah.
Sewaktu berada di negeri Mesir, Syarif Hidayatullah berguru kepada beberapa ulama besar didaratan Timur Tengah. Dalam usia muda itu ilmunya sudah sangat banyak, maka ketika pulang ke tanah leluhurnya yaitu Jawa, ia tidak merasa kesulitan melakukan dakwah.
2. PERJUANGAN SUNAN GUNUNG JATI.
Sering kali terjadi kerancuan antara nama Fatahillah dengan Syarif Hidayatullah yang bergelar Sunan Gunung Jati. Orang menganggap Fatahillah dan Syarif Hidayatullah adalah satu, tetapi yang benar adalah dua orang. Syarif Hidayatullah cucu Raja Pajajaran adalah seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat yang kemudian disebut Sunan Gunungjati.
Sedang Fatahillah adalah seorang pemuda Pasai yang dikirim Sultan Trenggana membantu Sunan Gunungjati berperang melawan penjajah Portugis.
Bukti bahwa Fatahillah bukan Sunan Gunungjati adalah makam dekat Sultan Gunungjati yang ada tulisan Tubagus Pasai Fathullah atau Fatahillah atau Faletehan menurut lidah orang Portugis. Syarif Hidayatullah dan ibunya Syarifah Muda’im datang di negeri Caruban Larang Jawa Barat pada tahun 1475 sesudah mampir dahulu di Gujarat dan Pasai untuk menambah pengalaman. Kedua orang itu disambut gembira oleh Pangeran Cakrabuana dan keluarganya. Syekh Datuk Kahfi sudah wafat, guru Pangeran Cakrabuana dan Syarifah Muda’im itu dimakamkan di Pasambangan. Dengan alasan agar selalu dekat dengan makam gurunya, Syarifah Muda’im minta agar diijinkan tinggal di Pasambangan atau Gunungjati.
Syarifah Muda’im dan putranya yaitu Syarif Hidayatullah meneruskan usaha Syekh Datuk Kahfi membuka Pesantren Gunungjati. Sehingga kemudian dari Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunungjati.
Tibalah saat yang ditentukan, Pangeran Cakrabuana menikahkan anaknya yaitu Nyi Pakungwati dengan Syarif Hidayatullah. Selanjutnya yaitu pada tahun 1479, karena usianya sudah lanjut Pangeran Cakrabuana menyerahkan kekuasaan Negeri Caruban kepada Syarif Hidayatullah dengan gelar Susuhunan artinya orang yang dijunjung tinggi. Disebutkan, pada tahun pertama pemerintahannya Syarif Hidayatullah berkunjung ke Pajajaran untuk mengunjungi kakeknya yaitu Prabu Siliwangi. Sang Prabu diajak masuk Islam kembali tapi tidak mau. Mesti Prabu Siliwangi tidak mau masuk Islam, dia tidak menghalangi cucunya menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran. Syarif Hidayatullah kemudian melanjutkan perjalanan ke Serang. Penduduk Serang sudah ada yang masuk Islam dikarenakan banyaknya saudagar dari Arab dan Gujarat yang sering singgah ke tempat itu.
Kedatangan Syarif Hidayatullah disambut baik oleh adipati Banten. Bahkan Syarif Hidayatullah dijodohkan dengan putri Adipati Banten yang bernama Nyi Kawungten.
Dari perkawinan inilah kemudian Syarif Hidayatullah di karuniai dua orang putra yaitu Nyi Ratu Winaon dan Pangeran Sebakingking. Dalam menyebarkan agama islam di Tanah Jawa, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati tidak bekerja sendirian, beliau sering ikut bermusyawarah dengan anggota wali lainnya di Masjid Demak. Bahkan disebutkan beliau juga membantu berdrinya Masjid Demak. Dari pergaulannya dengan Sultan Demak dan para Wali lainnya ini akhirnya Syarif Hidayatullah mendirikan Kesultanan Pakungwati dan ia memproklamirkan diri sebagai Raja yang pertama dengan gelar Sultan.
Dengan berdirinya Kesultanan tersebut Cirebon tidak lagi mengirim upeti kepada Pajajaran yang biasanya disalurkan lewat Kadipaten Galuh. Tindakan ini dianggap sebagai pembangkangan oleh Raja Pajajaran. Raja Pajajaran tak peduli siapa yang berdiri di balik Kesultanan Cirebon itu maka dikirimkannya pasukan prajurit pilihan yang dipimpin oleh Ki Jagabaya. Tugas mereka adalah menangkap Syarif Hidayatullah yang dianggap lancang mengangkat diri sebagai raja tandingan Pajajaran. Tapi usaha ini tidak berhasil, Ki Jagabaya dan anak buahnya malah tidak kembali ke Pajajaran, mereka masuk Islam dan menjadi pengikut Syarif Hidayayullah.
Dengan bergabungnya prajurit dan perwira pilihan ke Cirebon maka makin bertambah besarlah pengaruh Kesultanan Pakungwati. Daerah-daerah lain seperti : Surantaka, Japura, Wana Giri, Telaga dan lain-lain menyatakan diri menjadi wilayah Kasultanan Cirebon.
Lebih-lebih dengan diperluasnya Pelabuhan Muara Jati, makin bertambah besarlah pengaruh Kasultanan Cirebon. Banyak pedagang besar dari negeri asing datang menjalin persahabatan.
Diantaranya dari negeri Tiongkok. Salah seorang keluarga istana Cirebon kawin dengan Pembesar dari negeri Cina yang berkunjung ke Cirebon yaitu Ma Huan. Maka jalinan antara Cirebon dan negeri Cina makin erat.
Bahkan Sunan Gunungjati pernah diundang ke negeri Cina dan kawin dengan putri Kaisar Cina yang bernama Putri Ong Tien. Kaisar Cina yang pada saat itu dari dinasti Ming juga beragama Islam. Dengan perkawinan itu sang Kaisar ingin menjalin erat hubungan baik antara Cirebon dan negeri Cina, hal ini ternyata menguntungkan bangsa Cina untuk dimanfaatkan dalam dunia perdagangan.
Sesudah kawin dengan Sunan Gunungjati, Putri Ong Tien di ganti namanya menjadi Nyi Ratu Rara Semanding. Kaisar ayah Putri Ong Tien ini membekali putranya dengan harta benda yang tidak sedikit, sebagian besar barang-barang peninggalan putri Ong Tien yang dibawa dari negeri Cina itu sampai sekarang masih ada dan tersimpan di tempat yang aman.
Istana dan Masjid Cirebon kemudian dihiasi dan diperluas lagi dengan motif-motif hiasan dinding dari negeri Cina. Masjid Agung Sang Ciptarasa dibangun pada tahun 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati atau istri Sunan Gunungjati. Dari pembangunan masjid itu melibatkan banyak pihak, diantaranya Wali Songo dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah. Dalam pembangunan itu Sunan Kalijaga mendapat penghormatan untuk mendirikan Soko Tatal sebagai lambang persatuan ummat.
Selesai membangun masjid, diserukan dengan membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan Cirebon dengan daerah-daerah Kadipaten lainnya untuk memperluas pengembangan Islam di seluruh Tanah Pasundan. Prabu Siliwangi hanya bisa menahan diri atas perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas itu. Bahkan wilayah Pajajaran sendiri sudah semakin terhimpit.
Pada tahun 1511 Malaka diduduki oleh bangsa Portugis. Selanjutnya mereka ingin meluaskan kekuasaan ke Pulau Jawa. Pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi incaran mereka untuk menancapkan kuku penjajahan. Demak Bintoro tahu bahaya besar yang mengancam kepulauan Nusantara. Oleh karena itu Raden Patah mengirim Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor untuk menyerang Portugis di Malaka. Tapi usaha itu tak membuahkan hasil, persenjataan Portugis terlalu lengkap, dan mereka terlanjur mendirikan benteng yang kuat di Malaka.
Ketika Adipati Unus kembali ke Jawa, seorang pejuang dari Pasai (Malaka) bernama Fatahillah ikut berlayar ke Pulau Jawa. Pasai sudah tidak aman lagi bagi mubaligh seperti Fatahillah karena itu beliau ingin menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
Raden Patah wafat pada tahun 1518, berkedudukannya digantikan oleh Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor, baru saja beliau dinobatkan muncullah pemberontakan pemberontakan dari daerah pedalaman, didalam usaha memadamkan pemberontakan itu Pangeran Sabrang Lor meninggal dunia, gugur sebagai pejuang sahid.
Pada tahun 1521 Sultan Demak di pegang oleh Raden Trenggana putra Raden Patah yang ketiga. Di dalam pemerintahan Sultan Trenggana inilah Fatahillah diangkat sebagai Panglima Perang yang akan ditugaskan mengusir Portugis di Sunda Kelapa.
Fatahillah yang pernah berpengalaman melawan Portugis di Malaka sekarang harus mengangkat senjata lagi. Dari Demak mula-mula pasukan yang dipimpinnya menuju Cirebon. Pasukan gabungan Demak Cirebon itu kemudian menuju Sunda Kelapa yang sudah dijarah Portugis atas bantuan Pajajaran.
Mengapa Pajajaran membantu Portugis ? Karena Pajajaran merasa iri dan dendam pada perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas, ketika Portugis menjanjikan bersedia membantu merebut wilayah Pajajaran yang dikuasai Cirebon maka Raja Pajajaran menyetujuinya.
Mengapa Pasukan gabungan Demak-Cirebon itu tidak dipimpin oleh Sunan Gunungjati ? Karena Sunan Gunungjati tahu dia harus berperang melawan kakeknya sendiri, maka diperintahkannya Fatahillah memimpin serbuan itu. Pengalaman adalah guru yang terbaik, dari pengalamannya bertempur di Malaka, tahulah Fatahillah titik-titik lemah tentara dan siasat Portugis. Itu sebabnya dia dapat memberi komando dengan tepat dan setiap serangan Demak-Cirebon selalu membawa hasil gemilang. Akhirnya Portugis dan Pajajaran kalah, Portugis kembali ke Malaka, sedangkan Pajajaran cerai berai tak menentu arahnya. Selanjutnya Fatahillah ditugaskan mengamankan Banten dari gangguan para pemberontak yaitu sisa-sisa pasukan Pajajaran. Usaha ini tidak menemui kesulitan karena Fatahillah dibantu putra Sunan Gunungjati yang bernama Pangeran Sebakingking. Di kemudian hari Pangeran Sebakingking ini menjadi penguasa Banten dengan gelar Pangeran Hasanuddin.
Fatahillah kemudian diangkat segenap Adipati di Sunda Kelapa. Dan merubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, karena Sunan Gunungjati selaku Sultan Cirebon telah memanggilnya untuk meluaskan daerah Cirebon agar Islam lebih merata di Jawa Barat.
Berturut-turut Fatahillah dapat menaklukkan daerah TALAGA sebuah negara kecil yang dikuasai raja Budha bernama Prabu Pacukuman. Kemudian kerajaan Galuh yang hendak meneruskan kebesaran Pajajaran lama.Raja Galuh ini bernama Prabu Cakraningrat dengan senopatinya yang terkenal yaitu Aria Kiban. Tapi Galuh tak dapat membendung kekuatan Cirebon, akhirnya raja dan senopatinya tewas dalam peperangan itu.
Kemenangan demi kemenangan berhasil diraih Fatahillah. Akhirnya Sunan Gunungjati memanggil ulama dari Pasai itu ke Cirebon. Sunan Gunungjati menjodohkan Fatahillah dengan Ratu Wulung Ayu. Sementara kedudukan Fatahillah selaku Adipati Jayakarta kemudian diserahkan kepada Ki Bagus Angke. Ketika usia Sunan Gunungjati sudah semakin tua, beliau mengangkat putranya yaitu Pangeran Muhammad Arifin sebagai Sultan Cirebon ke dua dengan gelar Pangeran Pasara Pasarean. Fatahillah yang di Cirebon sering disebut Tubagus atau Kyai Bagus Pasai diangkat menjadi penasehat sang Sultan.
Sunan Gunung Jati lebih memusatkan diri pada penyiaran dakwah Islam di Gunungjati atau Pesantren Pasambangan. Namun lima tahun sejak pengangkatannya mendadak Pangeran Muhammad Arifin meninggal dunia mendahului ayahandanya. Kedudukan Sultan kemudian diberikan kepada Pangeran Sebakingking yang bergelar sultan Maulana Hasanuddin, dengan kedudukannya di Banten. Sedang Cirebon walaupun masih tetap digunakan sebagai kesultanan tapi Sultannya hanya bergelar Adipati.Yaitu Adipati Carbon I. Adpati Carbon I ini adalah menantu Fatahillah yang diangkat sebagai Sultan Cirebon oleh Sunan Gunung Jati.
Adapun nama aslinya Adipati Carbon adalah Aria Kamuning.
Sunan Gunungjati wafat pada tahun 1568, dalam usia 120 tahun. Bersama ibunya, dan pangeran Carkrabuasa beliau dimakamkan di gunung Sembung. Dua tahun kemudian wafat pula Kyai Bagus Pasai, Fatahillah dimakamkan ditempat yang sama, makam kedua tokoh itu berdampingan, tanpa diperantarai apapun juga. Demikianlah riwayat perjuangan Sunan Gunungjati.
Sumber http://www.dongengkakrico.com
Readmore »

Asal Mula Kata OK

menurut penelitian,
kata “OK” adalah kata yang paling sering diucapkan setiap harinya;
tapi taukan kamu darimana asalanya kata yang terdiri dari 2 huruf
tersebut?
pada tahun 1939-1945;
ketika World War II sedang berlangsung..
tentara amerika membagi pasukannya ke dalam dua kapal yang terpisah.
pasukan dari kapal perang A mengirimkan suatu pesan sederhana yang
terdiri dari 2 huruf kepada pasukan di kapal satunya.
isi pesan tersebut adalah “0K” (nol dan huruf K);
namun pasukan dari negara lain salah mengartikannya sebagai OK,
yang mereka artkan sebagai alright.
padahal sebenarnya..
“0K” adalah singkatan untuk “0 Killed” (zero killed) yang maksudnya
adalah tak ada satupun tentara amerika yang terbunuh.
Readmore »

Silsilah Sunan Gunung Jati

Silsilah Dari Raja Pajajaran
Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah
.Rara Santang (Syarifah Muda’im)
.Prabu Jaya Dewata @ Raden Pamanah Rasa @ Prabu Siliwangi II
.Prabu Dewa Niskala (Raja Galuh/Kawali)
.Niskala Wastu Kancana @ Prabu Sliwangi I
.Prabu Linggabuana @ Prabu Wangi (Raja yang tewas di Bubat)
Silsilah Dari Rasulullah
Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan bin
.Sayyid ‘Umadtuddin Abdullah Al-Khan bin
.Sayyid ‘Ali Nuruddin Al-Khan @ ‘Ali Nurul ‘Alam
.Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
.Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
.Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin
.Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) bin
.Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
.Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin
.Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
.Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
.Sayyid Alawi Awwal bin
.Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin
.Ahmad al-Muhajir bin
.Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin
.Sayyid Muhammad An-Naqib bin
.Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
.Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin
.Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
.Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin
.Al-Imam Sayyidina Hussain
Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahro binti Muhammad
SILSILAH PARA SULTAN KANOMAN
  1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayahtullah
  2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin
  3. Panembahan Sedang Kemuning
  4. Panembahan Ratu Cirebon
  5. Panembahan Mande Gayem
  6. Panembahan Girilaya
  7. Para Sultan :
    1. Sultan Kanoman I (Sultan Badridin)
    2. Sultan Kanoman II ( Sultan Muhamamad Chadirudin)
    3. Sultan Kanoman III (Sultan Muhamamad Alimudin)
    4. Sultan Kanoman IV (Sultan Muhamamad Chadirudin)
    5. Sultan Kanoman V (Sultan Muhamamad Imammudin)
    6. Sultan Kanoman VI (Sultan Muhamamad Kamaroedin I)
    7. Sultan Kanoman VII (Sultan Muhamamad Kamaroedin )
    8. Sultan Kanoman VIII (Sultan Muhamamad Dulkarnaen)
    9. Sultan Kanoman IX (Sultan Muhamamad Nurbuat)
    10. Sultan Kanoman X (Sultan Muhamamad Nurus)
    11. Sultan Kanoman XI (Sultan Muhamamad Jalalludin)
SILSILAH SULTAN KASEPUHAN CIREBON
  1. Pangeran Pasarean
  2. Pangeran Dipati Carbon
  3. Panembahan Ratu
  4. Pangeran Dipati Carbon
  5. Panembahan Girilaya
  6. Sultan Raja Syamsudin
  7. Sultan Raja Tajularipin Jamaludin
  8. Sultan Sepuh Raja Jaenudin
  9. Sultan Sepuh Raja Suna Moh Jaenudin
  10. Sultan Sepuh Safidin Matangaji
  11. Sultan Sepuh Hasanudin
  12. Sultan Sepuh I
  13. Sultan Sepuh Raja Samsudin I
  14. Sultan Sepuh Raja Samsudin II
  15. Sultan Sepuh Raja Ningrat
  16. Sultan Sepuh Jamaludin Aluda
  17. Sultan Sepuh Raja Rajaningrat
  18. Sultan Pangeran Raja Adipati H. Maulana Pakuningrat, SH
  19. Sultan Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat
SILSILAH SULTAN KERATON KECERIBONAN
  1. Pangeran Pasarean
  2. Pangeran Dipati Carbon
  3. Panembahan Ratu Pangeran Dipati Anom Carbon
  4. Pangeran Dipati Anom Carbon
  5. Panembahan Girilaya
  6. Sultan Moh Badridini Kanoman
  7. Sultan Anom Raja Mandurareja Kanoman
  8. Sultan Anom Alimudin
  9. Sultan Anom Moh Kaerudin
  10. Sultan Carbon Kaeribonan
  11. Pangeran Raja Madenda
  12. Pangeran Raja Denda Wijaya
  13. Pangeran Raharja Madenda
  14. Pangeran Raja Madenda
  15. Pangeran Sidek Arjaningrat
  16. Pangeran Harkat Nata Diningrat
  17. Pangeran Moh Mulyono Ami Natadiningrat
  18. KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga
SILSILAH PANEMBAHAN CIREBON
  1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayatullah
  2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin
  3. Panembahan Sedang Kemuning
  4. Panembahan Ratu Cirebon
  5. Panembahan Mande Gayem
  6. Panembahan Girilaya
  7. Pangeran Wangsakerta (Panembahan Cirebon I)
  8. Panembahan Cirebon II (Syech Moch. Abdullah)
  9. Panembahan Cirebon III (Syech Moch. Abdullah II)
  10. Panembahan Syech Kalibata
  11. Panembahan Syech Moch. Abdurrohman
  12. Panembahan Syech Moch. Yusuf
  13. Panembahan Moch. Abdullah
  14. Panembahan Jaga Raksa
  15. K.H Moch. Syafe’i
  16. K.H Moch. Muskawi
  17. H. Moch. Parma
  18. H. Salimmudin
  19. Hj. Siti Ruqoyah
Readmore »

Terbelahnya kekuasaan keraton di Cirebon

Terbelahnya kekuasaan keraton di Cirebon berawal dari kisah unik tanpa pertumpahan darah. Pada 1662, Amangkurat I mengundang Panembahan Adiningkusumah datang ke Mataram untuk menghormati dan mempertanggungjawabkan sikapnya terhadap Banten dan juga Mataram.
Panembahan Adiningkusumah yang juga disebut Panembahan Girilaya bersama dua putranya memenuhi undangan tersebut. Namun mereka tidak boleh kembali ke Cirebon dan harus tinggal di Mataram. Meski demikian, mereka diberi tempat untuk tinggal serta diakui sebagai penguasa Cirebon.
Sejak Panembahan Girilaya dan kedua putranya, Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, berada di Mataram, pemerintahan sehari-hari di Cirebon dilaksanakan oleh Pangeran Wangsakerta yang tidak ikut ke Mataram (1662-1667). Mereka juga berusaha membawa kembali Panembahan Adiningkusumah dan dua pangeran Cirebon itu.
Berkat usaha Pangeran Wangsakerta dibantu Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, kedua pangeran bisa kembali ke Cirebon melalui Banten. Ketika Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya berada di Banten, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat mereka sebagai sultan di Cirebon dan menetapkan pembagian wilayah.
Pangeran Martawijaya menjadi Sultan Sepuh yang berkuasa di Keraton Kasepuhan dan Pangeran Kartawijaya sebagai Sultan Anom yang berkuasa di Keraton Kanoman. Sedangkan Pangeran Wangsakerta diangkat menjadi Panembahan Cirebon, tetapi dia tidak memiliki wilayah kekuasaan dan keraton.
Readmore »

Silsilah Kesultanan Cirebon

SILSILAH PARA SULTAN KANOMAN
1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayahtullah
2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin
3. Panembahan Sedang Kemuning
4. Panembahan Ratu Cirebon
5. Panembahan Mande Gayem
6. Panembahan Girilaya
7. Para Sultan :
1. Sultan Kanoman I (Sultan Badridin)
2. Sultan Kanoman II ( Sultan Muhamamad Chadirudin)
3. Sultan Kanoman III (Sultan Muhamamad Alimudin)
4. Sultan Kanoman IV (Sultan Muhamamad Chadirudin)
5. Sultan Kanoman V (Sultan Muhamamad Imammudin)
6. Sultan Kanoman VI (Sultan Muhamamad Kamaroedin I)
7. Sultan Kanoman VII (Sultan Muhamamad Kamaroedin )
8. Sultan Kanoman VIII (Sultan Muhamamad Dulkarnaen)
9. Sultan Kanoman IX (Sultan Muhamamad Nurbuat)
10. Sultan Kanoman X (Sultan Muhamamad Nurus)
11. Sultan Kanoman XI (Sultan Muhamamad Jalalludin)

SILSILAH SULTAN KASEPUHAN CIREBON
1. Pangeran Pasarean
2. Pangeran Dipati Carbon
3. Panembahan Ratu
4. Pangeran Dipati Carbon
5. Panembahan Girilaya
6. Sultan Raja Syamsudin
7. Sultan Raja Tajularipin Jamaludin
8. Sultan Sepuh Raja Jaenudin
9. Sultan Sepuh Raja Suna Moh Jaenudin
10. Sultan Sepuh Safidin Matangaji
11. Sultan Sepuh Hasanudin
12. Sultan Sepuh I
13. Sultan Sepuh Raja Samsudin I
14. Sultan Sepuh Raja Samsudin II
15. Sultan Sepuh Raja Ningrat
16. Sultan Sepuh Jamaludin Aluda
17. Sultan Sepuh Raja Rajaningrat
18. Sultan Pangeran Raja Adipati H. Maulana Pakuningrat, SH
19. Sultan Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat

SILSILAH SULTAN KERATON KECERIBONAN
1. Pangeran Pasarean
2. Pangeran Dipati Carbon
3. Panembahan Ratu Pangeran Dipati Anom Carbon
4. Pangeran Dipati Anom Carbon
5. Panembahan Girilaya
6. Sultan Moh Badridini Kanoman
7. Sultan Anom Raja Mandurareja Kanoman
8. Sultan Anom Alimudin
9. Sultan Anom Moh Kaerudin
10. Sultan Carbon Kaeribonan
11. Pangeran Raja Madenda
12. Pangeran Raja Denda Wijaya
13. Pangeran Raharja Madenda
14. Pangeran Raja Madenda
15. Pangeran Sidek Arjaningrat
16. Pangeran Harkat Nata Diningrat
17. Pangeran Moh Mulyono Ami Natadiningrat
18. KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga

SILSILAH PANEMBAHAN CIREBON
1. Sunan Gunung Jati Syech Hidayatullah
2. Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin
3. Panembahan Sedang Kemuning
4. Panembahan Ratu Cirebon
5. Panembahan Mande Gayem
6. Panembahan Girilaya
7. Pangeran Wangsakerta (Panembahan Cirebon I)
8. Panembahan Cirebon II (Syech Moch. Abdullah)
9. Panembahan Cirebon III (Syech Moch. Abdullah II)
10. Panembahan Syech Kalibata
11. Panembahan Syech Moch. Abdurrohman
12. Panembahan Syech Moch. Yusuf
13. Panembahan Moch. Abdullah
14. Panembahan Jaga Raksa
15. K.H Moch. Syafe’i
16. K.H Moch. Muskawi
17. H. Moch. Parma
18. H. Salimmudin
19. Hj. Siti Ruqoyah

Sumber http://cepiar.wordpress.com
Readmore »

Syekh Abdul Qodir Jaelani Siapakah Beliau?

Sering kita mendengar tentang nama seorang sufi besar dan ulama besar bernama Syekh Abdul Qodir Jaelani, atau ada yang menyebut Jiilani. Siapakah sebenarnya beliau? Apa yang menjadi pandangan beliau yang jelas tentu tetap berpegang pada junjungan kita Nabi Besar Sayyidina Muhammad SAW…berikut informasi dikumpulkan dari berbagai macam sumber…
Syeikh Abdul Qodir Jaelani (bernama lengkap Muhy al-Din Abu Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani) lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H/1077 M, sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliydan.(Biaografi beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail ‘Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali). Beliau wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.
Dalam usia 8 tahun ia sudah meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095 M. Karena tidak diterima belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang waktu itu dipimpin Ahmad al-Ghazali, yang menggantikan saudaranya Abu Hamid al-Ghazali.
Masa Muda
Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama’ seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama’. Suatu ketika Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat setelah mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau, sehingga sekolah itu tidak muat menampungnya.
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama’ terkenal. Seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.
Perkataan ulama tentang beliau : Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir, beliau menjawab, ” kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu.”
Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia. (Siyar A’lamin NubalaXX/442). Beliau adalah seorang ‘alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah” yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya. Diantaranya dapat diketahui dari perkataan Imam Ibnu Rajab, ”
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik ‘ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri’ Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya ). Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh ( dari agama dan akal ), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak berbatas. (Seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan ayam yang telah mati, dan sebagainya.) semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah. Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja’far Al Adfwi (Nama lengkapnya ialah Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang ‘ulama bermadzhab Syafi’i. Dilahirkan pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 685 H. Wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452.) telah menyebutkan, bahwa Asy Syath-nufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini.”(Dinukil dari kitab At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.). Imam Ibnu Rajab juga berkata, ” Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma’rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Beliau membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.”
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, ” Dia (Allah ) di arah atas, berada diatas ‘arsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu.” Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadist-hadist, lalu berkata ” Sepantasnya menetapkan sifat istiwa’ ( Allah berada diatas ‘arsyNya ) tanpa takwil ( menyimpangkan kepada makna lain ). Dan hal itu merupakan istiwa’ dzat Allah diatas arsy.” (At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 515). Ali bin Idris pernah bertanya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, ” Wahai tuanku, apakah Allah memiliki wali (kekasih ) yang tidak berada di atas aqidah ( Imam ) Ahmad bin Hambal?” Maka beliau menjawab, ” Tidak pernah ada dan tidak akan ada.”( At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 516).
Perkataan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani tersebut juga dinukilkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Istiqamah I/86. Semua itu menunjukkan kelurusan aqidahnya dan penghormatan beliau terhadap manhaj Salaf.
Sam’ani berkata, ” Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau.” Imam Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,”Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.”
Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan beliau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, ”Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau.”( Siyar XX/451 ). Imam Adz Dzahabi juga berkata, ” Tidak ada seorangpun para kibar masyasyeikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak diantara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi“.
Syeikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil,hal.136, ” Aku telah mendapatkan aqidah beliau ( Syeikh Abdul Qadir Al Jailani ) didalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. (Lihat kitab Al-Ghunyah I/83-94) Maka aku mengetahui bahwa dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj Salaf. Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi’ah, Rafidhah,Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf.” (At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.)
Inilah tentang beliau secara ringkas. Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.
Kesimpulannya beliau adalah seorang ‘ulama besar. Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjung-nyanjungnya dan mencintainya, maka itu adalah suatu kewajaran. Bahkan suatu keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas Rasulullah shollallahu’alaihi wasalam, maka hal ini merupakan kekeliruan yang fatal. Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam adalah rasul yang paling mulia diantara para nabi dan rasul. Derajatnya tidak akan terkalahkan disisi Allah oleh manusia manapun. Adapun sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah ( perantara ) dalam do’a mereka, berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya. I
Jadi sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para ‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan syari’ah.
Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Abdul Qadir Jaelani menghabiskan waktunya sebagai pengembara sufi di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.
Syeikh Abdul Qadir Jaelani juga dikenal sebagai pendiri sekaligus penyebar salah satu tarekat terbesar didunia bernama Tarekat Qodiriyah.
Awal Kemasyhuran Al-Jaba’I berkata bahwa Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani juga berkata kepadanya, “tidur dan bangunku sudah diatur. Pada suatu saat, dalam dadaku timbul keinginan yang kuat untuk berbicara. Begitu kuatnya sampai aku merasa tercekik jika tidak berbicara. Dan ketika berbicara, aku tidak dapat menghentikannya. Pada saat itu ada dua atau tiga orang yang mendengarkan perkataanku. Kemudian mereka mengabarkan apa yang aku ucapkan kepada orang-orang, dan merekapun berduyun-duyun mendatangiku di masjid Bab Al-Halbah. Karena tidak memungkinkan lagi, aku dipindahkan ke tengah kota dan dikelilingi dengan lampu. Orang-orang tetap datang di malam hari dan memakai lilin dan obor dan memenuhi tempat tersebut. Kemudian aku dibawa keluar kota dan ditempatkan di sebuah mushalla. Namun orang-orang tetap datang kepadaku, dengan mengendarai kuda, unta bahkan keledai dan menempati tempat disekelilingku. Saat itu hadir sekitar 70 orang para wali RadhiAllahu anhum.
Kemudian Syaikh Abdul Qadir melanjutkan, “Aku melihat Rasululloh SAW sebelum dzuhur, beliau berkata kepadaku, ’anakku, mengapa engkau tidak berbicara ?’. ’Ayahku, bagaimana aku yang non arab ini berbicara di depan orang-orang fasih dari Baghdad?’. Beliau berkata, ’buka mulutmu’, lalu beliau meniup 7 kali ke dalam mulutku kemudian berkata, ”bicaralah dan ajak mereka ke jalan Allah dengan hikmah dan peringatan yang baik”. Setelah itu aku shalat dzuhur dan duduk dan mendapati jumlah yang sangat luar biasa banyaknya sehingga membuatku gemetar. Kemudian aku melihat Ali r.a. datang dan berkata, ’buka mulutmu’. Beliau lalau meniup 6 kali kedalam mulutku dan ketika aku bertanya kepadanya mengapa beliau tidak meniup 7 kali seperti yang dilakukan Rasululloh SAW, beliau menjawab bahwa beliau melakukan itu karena rasa hormat beliau kepada RasuluLloh SAW. Kemudian akku berkata, ’Pikiran, sang penyelam, mencari mutiara ma’rifah dengan menyelami laut hati, mencampakkannya ke pantai dada , dilelang oleh lidah sang calo, kemudian dibeli dengan permata ketaatan dalam rumah yang diizinkan Allah untuk diangkat’”. Beliau kemudian menyitir :
Idan untuk wanita seperti Laila seorang pria dapat membunuh dirinya, dan menjadikan maut dan siksaan sebagai sesuatu yang manis
Dalam beberapa manuskrip saya mendapatkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, ”Sebuah suara berkata kepadaku saat aku berada di pengasingan diri, ‘kembali ke Baghdad dan ceramahilah orang-orang’. Akupun masuk Baghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondisi yang tidak aku sukai dan karena itulah aku tidak jadi mengikuti mereka’. ‘sesungguhnya’ kata suara tersebut ,’mereka akan mendapatkan manfaat dari keberadaan dirimu’.
‘Apa hubungan mereka dengan keselamatan agamaku / keyakinanku’ tanyaku.
‘Kembali (ke Baghdad) dan engkau akan mendapatkan keselamatan agamamu’ jawab suara itu.
Akupun menbuat 70 perjanjian dengan Allah. Diantaranya adalah tidak ada seorangpun yang menentangku dan tidak ada seorang muridku yang meninggal kecuali dalam keadaan bertaubat. Setelah itu, aku kembali ke Baghdad dan mulai berceramah. Suatu ketika saat aku berceramah , aku melihat sebuah cahaya terang benderang mendatangi aku. ‘Apa ini dan ada apa?’tanyaku. ‘Rasululloh SAW akan datang menemuimu untuk memberikan selamat’ jawab sebuah suara. Sinar tersebut makin membesar dan aku mulai masuk dalam kondisi spiritual yang membuatku setengah sadar. Lalu aku melihat RasuLulloh SAW di depan mimbar, mengambang di udara dan memanggilku, ’wahai Abdul Qadir’. Begitu gembiranya aku dengan kedatangan RasuluLloh SAW , aku melangkah naik ke udara menghampirinya. Beliau meniup ke dalam mulutku 7 kali. Kemudian Ali datang dan meniup ke dalam mulutku 3 kali. ’mengapa engkau tidak melakukan seperti yang dilakukan RasuluLloh SAW?’ tanyaku kepadanya. ‘sebagai rasa hormatku kepada Rasulullah SAW‘ jawab beliau.
RasuluLlah SAW kemudian memakaikan jubah kehormatan kepadaku. ‘apa ini ?’ tanyaku. ‘ini’ jawab Rasulullah, ’adalah jubah kewalianmu dan dikhususkan kepada orang-orang yang mendapat derajad Qutb dalam jenjang kewalian’. Setelah itu , akupun tercerahkan dan mulai berceramah.
Saat Khidir as. Datang hendak mengujiku dengan ujian yang diberikan kepada para wali sebelumku, Allah membukakan rahasianya dan apa yang akan di katakannya kepadaku. Aku berkata kepadanya, ”Wahai Khidir, apabila engkau berkata kepadaku ’Engkau tidak akan sabar kepadaku’, maka aku akan berkata kepadamu ‘Engkau tidak akan sabar kepadaku’. Wahai Khidir, Engkau termasuk golongan Israel sedangkan aku termasuk golongan Muhammad, maka inilah aku dan engkau. Aku dan engkau seperti sebuah bola dan lapangan, yang ini Muhammad dan yang ini Ar-Rahman, ini kuda berpelana, busur terentang dan pedang terhunus.” Al-Khattab pelayan Syaikh Abdul QAdir meriwayatkan bahwa suatu hari ketika beliau sedang berceramah tiba-tiba beliau berjalan naik ke udara dan berkata, “Hai orang Israel, dengarkan apa yang dikatakan oleh kaum Muhammad” lalu kembali ke tempatnya. Saat ditanya mengenai hal tersebut beliau menjawab, ”Tadi Abu Abbas Al-Khidir as lewat, maka akupun berbicara kepadanya seperti yang kalian dengar tadi dan ia berhenti”.
Guru dan teladan kita Syaikh Abdul Qadir Al-Jilli berkata,” seorang Syaikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya yaitu :
Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang Sattar (menutup aib) dan Ghaffar (Maha pemaaf).
Dua karakter dari RasuluLlah SAW yaitu penyayang dan lembut
Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.
Dua karakter dari Umar yaitu amar ma’ruf nahi munkar
Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.
Dua karakter dari Ali yaitu aalim (cerdas/intelek) dan pemberani.
Masih berkenaan dengan pembicaraan di atas dalam bait syair yang dinisbatkan kepada beliau dikatakan :
Bila lima perkara tidak terdapat dalam diri seorang syaikh maka ia adalah Dajjal yang mengajak kepada kesesatan.
Dia harus sangat mengetahui hukum-hukum syariat dzahir, mencari ilmu hakikah dari sumbernya, hormat dan ramah kepada tamu, lemah lembut kepada si miskin, mengawasi para muridnya sedang ia selalu merasa diawasi oleh Allah
Syaikh Abdul Qadir juga menyatakan bahwa Syaikh Al-Junaid mengajarkan standar Al-Qur’an dan Sunnah kepada kita untuk menilai seorang Syaikh. Apabila ia tidak hapal Al-Qur’an, tidak menulis dan menghapal Hadits, maka dia tidak pantas untuk diikuti.
Menurut saya (penulis buku) yang harus dimiliki seorang Syaikh ketika mendidik seseorang adalah dia menerima si murid untuk Allah, bukan untuk dirinya atau alasan lainnya. selalu menasihati muridnya, mengawasi muridnya dengan pandangan kasih. Lemah lembut kepada muridnya saat sang murid tidak mampu menyelesaikan Riyadhah. Dia juga harus mendidik si murid bagaikan anak sendiri dan orang tua penuh dengan kasih dan kelemah lembutan dalam mendidik anakknya. Oleh karena itu dia selalu memberikan yang paling mudah kepada si murid dan tidak membebaninya dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukannya. Dan setelah sang muuriid bersumpah untuk bertobat dan selalu taat kepada Allah baru sang syaikh memberikan yang lebih berat kepadanya. Sesungguhnya bai’at bersumber dari hadits RasuluLlah SAW ketika beliau mengambil bai’at para sahabatnya.
Kemudian dia harus mentalqin si murid dengan zikir lengkap dengan silsilahnya. Sesungguhnya Ali ra. Bertanya kepada RasuluLloh SAW, ‘Yaa Rasulullah, jalan manakah yang terdekat untuk sampai kepada Allah, paling mudah bagi hambanya dan paling afdhal di sisi Nya. RasuluLlah berkata,’Ali, hendaknya jangan putus berzikir (mengingat) kepada Allah dalam khalwat (kontemplasinya)’. Kemudian Ali ra. Kembali berkata , ‘Hanya demikiankah fadhilah zikir, sedangkan semua orang berzikir’. RasuluLlah berkata,’Tidak hanya itu wahai Ali, kiamat tidak akan terjadi di muka bumi ini selama masih ada orang yang mengucapkan “Allah” “Allah”. ‘Bagai mana aku berzikir?’. Tanya Ali. RasuluLlah bersabda, ’dengarkan apa yang aku ucapkan. Aku akan mengucapkannya sebanyak tiga kali dan aku akan mendengarkan engkau mengulanginya sebanyak tiga kali pula’. Lalu RasuluLlah berkata, “Laa ilaaha illallah” sebanyak tiga kali dengan mata terpejam dan suara kjeras. Ucapan tersebut di ulang oleh Ali dengan cara yang sama RasuluLlah lakukan. Inilah asal talqin kalimat Laa ilaaha Illallah. Semoga Allah memberikan taufiknya kepada kita dengan kalimat tersebut”.
Syaikh Abdul Qadir berkata, ”Kalimat tauhid akan sulit hadir pasda seorang individu yang belum di talqin dengan zikir bersilsilah kepada RasulluLlah oleh Mursyidnya saat menghadapi sakaratil maut”.
Karena itulah Syaikh Abdul Qadir selalu mengulang-ulang syair yang berbunyi : Wahai yang enak diulang dan diucapkan (kalimat tauhid) jangan engkau lupakan aku saat perpisahan (maut).
Readmore »