Goong Renteng, Seni Peninggalan Sunan Gunung Djati
Di kampung Cibogo Desa/Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, ada satu jenis kesenian yang boleh dibilang langka. Dikatakan langka, tidak banyak desa yang memiliki kesenian yang merupakan peninggalan Sunan Gunung Djati tersebut.
Tidak seperti pergelaran kesenian lainnya khususnya yang berkembang di daerah ini, pergelaran kesenian Goong Renteng biasanya pada acara penuh sakral, misalnya pada acara memperingati hari besar agama Islam.
Pada peringatan Maulid nabi misalnya atau digelar satu tahun sekali terutama pada saat memperingati hari jadi Kuningan.
Selain di Desa Kadugede, kesenian ini ada juga di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cigugur dan Desa Cikeleng Kecamatan Japara. Hanya jenis waditranya saja yang berbeda dan gaungnya yang nyaris tidak terdengar lagi.
Goong Renteng di Desa Kadugede, tergolong jenis Goong.Renteng Kuning. Sedangkan Goong Renteng di Desa Cikeleng termasuk jenis Goong Renteng Hitam. Tidak banyak perbedaan antara Goong Kuning dan Goong hitam, baik ukuran waditra (gamelan), laras dan cara menabuhnya.
Hanya saja Goong Renteng Kuningan terbuat dari bahan Kuningan, sedangkan Goong Renteng hitam terbuat dari bahan perunggu.
Menurut keterangan, Goong Renteng merupakan media syiar Islam yang dilakukuan Sunan Gunung Djati.sekitar tahun 1600 M. Sedangkan yang membuat Goong Renteng itu sendiri yakni Sunan Bonang
0 comments:
Post a Comment