Home »
Tradisi
» Panjang Jimat Keraton Cirebon
CIREBON - Panjang Jimat Tradisi Maulid Nabi di Keraton Cirebon Sejak zaman Khalifah Sholahudin Al Ayubi 1993 M, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid Nabi kerap di istimewakan. Tujuannya, tidak lain untuk mengenang dan selalu meneladani nabi Muhammad SAW.
Menurut catatan, tradisi pelal Panjang Jimat ini telah dilaksanakan lebih dari 6 abad. Pelaksanaannya dilakukan di empat tempat yang menjadi peninggalan dari Sunan Gunung Djati. Antara lain, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton kacirebonan dan Kompleks makam Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati, pendiri kasultanan Cirebon.
Uniknya, acara ini tak hanya dihadiri oleh ribuan warga Cirebon, tapi juga masyarakat dari luar seperti Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, bahkan dari daerah Tegal, Brebes, Pekalongan, Semarang, Jakarta dan Banten. Dari keempat tempat ritual itu, yang paling banyak dihadiri pengunjung adalah Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Di Keraton Kasepuhan, pelal Panjang Jimat dipimpin langsung oleh Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadinignrat, SE, yang merupakan putra mahkota Sultan Kasepuhan XIII, Dr H Maulana Pakuningrat, SH.
Sedangkan di Keraton Kanoman, upacara dipimpin Pangeran Raja Muhammad (PRM) Emiruddin dan Patih Pangeran Qodiran untuk mengawal prosesi arak-arakan Nasi Jimat dari Bangsal Jinem ke Masjid Agung Kanoman. Kepemimpinan Emirudin menjadi semacam penegasan sebagai Sultan Kanoman XII pengganti Pangeran Raja Mohammad Djalaluddin, Sultan Kanoman XI.
0 comments:
Post a Comment